slide to unlock

Keripik Ma Icih, 'Gentayangan' Di Setiap Kota

Mak Icih
Makanan ringan yang pada awalnya menjadi ikon kota kembang Bandung ini memang sedang digandrungi oleh pasaran para penikmat keripik. Tidak hanya penduduk lokal yang berbondong-bondong mencari Ma icih, namun para pengunjung luar kota pun penasaran dengan produk yang memakai ikon nama seorang nenek ini.

Ternyata dibalik kesuksesan Ma icih ini adalah Reza, pria muda berusia 23 tahun yang berasal dari kota kembang Bandung, dan bukanlah seorang nenek tua yang bernama Ma icih.

Awal ditemukannya nama Ma icih ini sebenarnya sudah tiga tahun yang lalu, ketika Reza atau Axl, pria asal Cimahi Bandung yang bertemu dengan sosok nenek-nenek yang mempunyai resep keripik pedas. Uniknya, untuk membedakan level tingkat kepedasan dari keripik ini diberi log, berwarna abu-abu untuk tingkat kepedasan level 3, dan logo yang berwarna merah untuk tingkat kepedasan level 5.

Tak perlu jauh-jauh ke kota Bandung karena keripik Ma icih sudah bisa kita dapatkan di kota –kota besar lainnya seperti Jakarta, Solo, Surabaya, Bali, Semarang, Bekasi, Garut, Bandar Lampung, Cirebon, Kadipaten, Cimahi dan kota besar lainnya.

Selain dari keunikan namanya, strategi pemasaran yang cukup unik pun membuat keripik pedas ini semakin gencar diburu para penikmatnya. Berbeda dengan keripik pada umunya yang dijual eceran dan dititipkan di warung-warung, namun ditangan Reza keripik pedas ini jauh menjangkau kalangan yang lebih atas, yakni menggunakan mobil-mobil yang cukup mewah untuk mendirikan stand di setiap spot Ma Icih.

Yang menjadikan keripik pedas ini lebih eksklusif lagi adalah karena Ma icih tidak dijual bebas, biasanya para Jendral Ma icih (sebutan bagi distributor produk ini) berjualan dengan cara berkeliling di beda tempat setiap harinya.

Para Jendral ini memberikan informasi tentang keberadaan spot Ma icih, melalui jejaring sosial Twitter atau facebook. Seperti misalnya di Jakarta, spotnya berada di UNJ persis depan BAAK, berarti pembeli harus datang ke spot yang dimaksud, begitupun setiap harinya spot yang menjadi penjualan keripik Ma icih selalu berpindah tempat.

Terlepas dari strategi pemasaran yang tidak biasa, secara keunikan rasa keripik ini hanyalah keripik singkong biasa, mereka menjual keripik pedas sampai yang tidak pedas.

"Sebenarnya yang membuat keripik ini semakin gencar diburu adalah sistem strategi penjualannnya yang membuat iciers (sebutan untuk para penggemar Ma icih) semakin penasaran untuk memburunya,“ kata fani, salah seorang pembeli yang ditemui di depan kampus UNJ, belum lama ini.

Harga keripik pedas Ma icih kini di bandrol dengan harga Rp 11 ribu yang pada awalnya seharga Rp 10 ribu untuk wilayah kota bandung, dan untuk Jakarta seharga Rp 19 ribu.

Walau dengan perbedaan harga yang cukup jauh berbeda, namun keripik yang pedas menampar ini selalu laris diburu, terlihat dari para pembeli yang rela antri demi mendapatkan keripik singkong Ma icih.

Apalagi untuk sekarang produk Ma Icih tidak sebatas keripik singkong saja. Kini, sudah ada produk lainnya seperti basreng (baso goreng) seblak, juga keripik dengan level 10, namun untuk level 10 ini hanya limited edition, tidak dikeluarkan setiap hari.

So, bagi Anda yang penasaran dengan rasa keripik ini, mulailah mencari informasi di Internet tentang keberadaan Ma Icih ini. Yang lebih menggelikan para Iciers ini menyebut sistem penjualan Ma Icih adalah dengan sebutan “Gentayangan”.
sumber : centroone.com
 
MIMPI BANGET © 2011 Templates | uzanc