slide to unlock

3 Pembalap MotoGP Yang Meninggal Di Arena Balap

​Kepergian rider muda Italia, Marco Simoncelli memang sangat mengejutkan dan seluruh pecinta MotoGP berduka. Pemuda kelahiran Cattolica ini menghembuskan nafas terakhirnya saat berada di pusat medis Sirkuit Sepang.

Simoncelli bukan merupakan rider pertama yang meninggal saat balapan berlangsung. Tahun lalu, rider Jepang Shoya Tomizawa tewas secara mengenaskan usai tubuhnya dilindas motor lain. Kejadian ini terjadi saat GP San Marino berlangsung. Tomizawa sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Namun sayangnya, nyawa rider berusia 19 tahun tersebut tidak bisa diselamatkan.

Bukan hanya Tomizawa yang harus merenggang nyawa di lintasan balap motor. Sejak tahun 1949 tercatat sebanyak 25 pembalap tewas usai mengalami insiden di race MotoGP.

Berikut tiga pembalap yang tewas saat balapan :

1. Daijiro Kato


Daijiro Kato (Kato Daijirō, 4 Juli 1976 - 18 April 2003). Awal karier balapnya dimulai sejak ia berumur 3 tahun. Pada tahun 1979, itu ia telah berlatih mengendarai motor pocket bike dan di usia 5 tahun ia telah mengikuti kejuaraan balap pocket bike bahkan sering menjadi juara. Saat usia 11 tahun ia mulai berlomba dengan mengendarai motor minibike, dan berhasil menjuarai semua kelas yang dilombakan di daerahnya.

Tahun 1998 Ia turun di GP 250 cc di GP Jepang sebagai pembalap wild card, dan berhasil menjuarainya. Pada tahun 2000 ia mengikuti GP 250 cc secara penuh dengan bergabung dalam tim Axo Honda Gresini. Hasilnya, ia berhasil menduduki peringkat 3 dunia di kelas tersebut dengan 259 poin dan 4 kali juara seri yaitu di sirkuit Suzuka (Jepang), sirkuit Estoril (Portugal), sirkuit Nelson Piquet (Brasil), dan sirkuit Motegi (Jepang).

Kato meninggal dunia di depan publiknya sendiri di MotoGP Jepang 2003. Saat itu, Kato (27 tahun) menabrak tembok pembatas dalam kecepatan 200 km per jam dan mengalami cedera parah di kepala, leher dan dada.

Padahal saat itu Kato adalah harapan Jepang dengan menjadi orang kedua setelah Tetsuya Harada yang pernah jadi juara dunia di kelas 250 cc. Ia sempat digadang-gadang bakal jadi orang Jepang pertama yang akan jadi juara dunia kelas primer (500cc/MotoGP).

2. Shoya Tomizawa


Shoya Tomizawa (lahir di Asahi City, Chiba, Jepang, 10 Desember 1990, ia meninggal di Riccione, Italia, 5 September 2010 pada umur 19 tahun) merupakan seorang pembalap motor professional asal Jepang. Ia merupakan juara balapan pembuka (inagurasi) kelas Moto2 di Qatar pada bulan April 2010. Memulai karir dari All Japanese Championship, Tomizawa pindah ke kelas 250cc pada musim 2009. Ia lantas melanjutkan karirnya ke kelas baru Moto2 di tahun 2010.

Tomizawa adalah seorang pembalap muda berbakat yang menjanjikan. Sebagai bukti, pembalap kelahiran 10 Desember 1990 itu menjuarai seri pertama Moto2 musim ini di Qatar dan jadi runner-up di seri berikutnya di Spanyol.

Kecelakaan fatal yang dialami Shoya Tomizawa di balapan kelas Moto2 seri San Marino di sirkuit Misano, Minggu (5/9/2010), mengakibatkan pembalap Jepang itu kehilangan nyawanya. Tomizawa tewas setelah terjatuh dari sepeda motornya, dan digilas dua pembalap lain yang berada di belakangnya, yakni Alex de Angelis dan Scott Redding. Walaupun sudah mendapat pertolongan darurat secepatnya, namun nyawa pembalap berusia 19 tahun itu tidak dapat diselamatkan.

3. Marco Simoncelli


Marco Simoncelli lahir di Cattolica, Rimini, Italia, 20 Januari 1987. Simoncelli mengawali karirnya di dunia balap motor profesional, ketika ia menginjak usia 9 tahun di ajang Italian Minimoto Championship. Tahun 2001 ia pun hengkang ke ajang European 125cc dan mengamankan titel juara di tahun 2002.

Pada tahun 2002 ia kemudian memulai karirnya di ajang MotoGP. Selama tiga tahun ia kemudian berlaga di kelas 125cc, namun ia hanya mampu meraih hasil terbaik di posisi kelima pada tahun 2005. Naik ke kelas 250cc ia menjadi satu-satunya pembalap tim Gilera yang mampu menunjukkan hasil terbaik di ajang ini. Yaitu menjadi juara dunia di tahun 2008.

Hasil ini membuat tim Gresini Honda tertarik untuk merekrutnya di ajang MotoGP pada tahun 2010 lalu. Ia pun mampu memperlihatkan hasil yang bagus sebagai rookie. Hasil terbaik yang bisa ditorehkan oleh pembalap asal Italia itu, adalah posisi keempat di MotoGP Portugal 2010.

Simoncelli meninggal dunia di Sirkuit Internasional Sepang pada tanggal 23 Oktober 2011 karena kecelakaan yang dialaminya saat GP Malaysia 2011. Simoncelli terlibat kecelakaan bersama Colin Edwards dan Valentino Rossi saat berada di posisi keempat pada putaran kedua.

Simoncelli terjatuh ketika sedang berbelok di tikungan ke-11 Sirkuit Sepang dan tertabrak oleh motor Edwards dan Rossi. Edwards juga terjatuh namun hanya mengalami patah tulang bahu, sementara Simoncelli berbaring diam di lintasan sesaat setelah kecelakaan dengan helmnya terlepas dalam insiden itu. Sementara itu, Rossi hanya sedikit kehilangan keseimbangan dan dapat melaju pelan ke pit-stop.

Setelah insiden tersebut, perlombaan dihentikan dan Simoncelli langsung dibawa ke pusat medis Sirkuit Sepang. Pada pukul 16.56 waktu setempat, Simoncelli dinyatakan meninggal dunia karena luka serius yang dideritanya. Kemudian, dalam jumpa pers direksi balapan MotoGP, kepala medis, Michele Macchiagodena, menyatakan bahwa Simoncelli mengalami "Trauma serius di kepala, leher, dan dada," dan sempat diberi perawatan CPR selama 45 menit sebelum akhirnya dinyatakan meninggal.
sumber : ghiboo.com
 
MIMPI BANGET © 2011 Templates | uzanc