Ketua Umum Khairu Ummah Ustadz Ahmad Yani menegaskan, dalam Islam, semua hari dan tanggal itu baik. Sedangkan, hari terbaik adalah hari Jumat. Namun sepertinya kaum Muslimin telah lupa akan hal itu. Banyak orang sekalipun yang mengaku Muslim menganggap tanggal tertentu, seperti 11/11/2011 sebagai tanggal baik yang bisa membawa keberuntungan.
Padahal meyakini tanggal tersebut sebagai sesuatu yang istimewa bisa menjerumuskan seseorang pada kurafat yang menjurus pada kesyirikan.
Bukan rahasia umum, tanggal “cantik” 11/11/11 dianggap istimewa bagi sebagian orang. Selain menghelat pernikahan, ada pula yang ingin anaknya lahir pada tanggal tersebut sampai menghadapi ujian tesis.
Banyak acara akbar dilakukan pada tanggal ini, seperti perhelatan olahraga akbar tingkat Asia Tenggara, yang pada dasarnya merupakan regenerasi ritual kaum pagan yakni South East Asean (SEA) Games XXVI akan dibuka pada tanggal 11 November 2011, di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan.
Satu event lagi akan diadakan pada tanggal ini, yaitu pengumuman 7 keajaiban dunia baru oleh New7Wonders. Pulau Komodo menjadi salah satu kandidat juara.
Lucunya lagi, seorang ustadz muda yang kini tengah menikmati kehidupan layaknya selebriti ikut-ikutan menandai pernikahannya pada tanggal 11-11-2011.
Saking banyaknya yang menjadikan tanggal cantik 11 November 2011 atau 11/11/11 sebagai tanggal pernikahan, Kantor Urusan Agama (KUA) pun kebanjiran permintaan pernikahan pada tanggal cantik tersebut. Masjid Pondok Indah sampai menolak 20-an pasang calon pengantin yang hendak menikah di tempat itu.
Tak hanya pada 11/11/11, Masjid Pondok Indah juga ramai pada tanggal cantik lain yaitu 20/11/2011. Mereka yang akan menikah pada 11/11/11 ini, sudah memesan lokasi akad atau resepsi di Masjid Pondok Indah 5 bulan sebelumnya.
“Untuk tanggal 11 bulan 11 tahun 2011, sudah ada 4 pasangan. Yang menggelar resepsi 1 pasang, 3 pasang akad nikah. Jadi dari pagi sampai sore ini full. Ini kan jatuhnya hari Jumat. Hampir tidak pernah terjadi, kalau hari libur saja Sabtu-Minggu sampai 2 orang,” ujar pengelola gedung serbaguna Masjid Pondok Indah, Ramli.
Keyakinan Mistis Zionis
Masih ingatkah anda dengan adanya ada isu akan terjadi peristiwa besar: kiamat, ketika kalender menunjukkan angka 9 bulan september tahun 1999 pukul 09:09 lebih 9 detik (9-9-99 09:09:09). Segala hal dalam keyakinan mistis Kabbalah senantiasa dikaitkan dengan simbologi.
Numerologi atau ilmu tentang angka yang merupakan salah satu kegemaran mereka. Sebab itu salah satu ilmu yang dikembangkan kaum Yahudi adalah ilmu Geometri dan mereka disebut sebagai Geometrian.
Kegemaran kepada simbol angka-angka berasal dari keyakinan mereka bahwa kosmos ini seluruhnya bergerak secara matematis. Misalnya, satu hari itu 24 jam, satu pekan 7 hari, satu bulan 30 hari, dan satu tahun 365 hari. Semuanya menunjukkan angka. Dan angka 13 serta 666 menunjukkan angka setan.
Mengenai angka 11, para Kabalis menganggap angka tersebut merupakan salah satu simbol setan, selain 666. Anton LaVey, pendiri Gereja Setan dunia, memilih angka 11 ketika dirinya menyusun 11 Pasal Setan di Bumi (The Eleven Satanic Rules of the Earth) dan memilih angka 9 untuk menyusun The Nine Satanic Statements. LaVey telah lama memilih angka 11 dan 9 sebagai angka setan.
Dalam ilmu perbintangan (Astrologi), sebagai basis dari Numerologi, angka 11 biasanya menunjukkan Pemimpin. Angka 11 juga merepresentasikan Dosa, Pelanggaran, dan Resiko. Jika angka 10 melukiskan kesempurnaan, maka angka 11 menyimbolkan sesuatu yang lebih. Jika dipisah (1 + 1 = 2) maka akan ditemukan sebuah dualitas yang saling berhadapan dan setara: Lucifer dan Tuhan. Kegelapan dan Cahaya.
Angka 11 menurut Zionis Yahudi adalah angka penuh kesucian. Jika angka 11 dikalikan dengan angka sempurna, 3, maka akan didapat angka 33, sebuah angka yang amat penting bagi dunia Okultisme. Tahun 1933 merupakan tahun lahirnya Manifesto Humanis, sebuah gerakan dari para Kabbalis. Simbol-simbol dalam Astrologi (Zodiak) juga berjumlah 11.
Sungguh, opini tentang angka ‘cantik’ dan ‘kegaiban’ didalamnya hanyalah mitos yang sengaja dikembangkan untuk menjauhkan ummat Islam menjadi ‘lebih mengimani makna angka disbanding mengimani Allah Ta’ala.
Ironisnya, kaum Muslimin yang bahkan telah diberikan pengetahuan tentang hal tersebut masih saja serta merta meneruskan kesyikannya terhadap ‘ketertarikan’ dibalik symbol angka, dan dengan pongahnya menyepelekan ‘nasehat’ Allah Ta’ala dan masih saja mempercayai hal-hal klenik alias TBC (takhayul, khurafat dan bid’ah).
Dalam Islam, meyakini angka-angka atau tanggalan tersebut adalah musyrik. Waspadalah dengan kebohongan-kebohongan mereka. Waspadalah, karena bisa jadi kita telah keluar dari Islam tanpa sadar karena kemusyikan kita. Na’udzubillah.
sumber : massaleh.blogspot.com