Twitter sama seperti media sosial lainnya yang berfungsi untuk terkoneksi dengan teman dan orang-orang yang kita kenal. Sehingga pemahaman untuk berlomba menambah follower adalah kurang benar.
Pemahaman ini biasanya dilakukan oleh para marketer perusahaan yang bersaing dengan kompetitornya; sebetulnya hal ini tidak salah namun perlu diketahui bahwa penambahan follower sebaiknya dijalani secara alami berdasarkan kualitas tweet yang kita tulis. Karena follower bukan segalanya, jadi lebih baik meningkatkan kualitas tweet dan jangan jadikan jumlah follower sebagai motivasi mutlak.
2. Twitter lebih privat dibanding Facebook
Semua media sosial diciptakan agar kita saling terkoneksi antara satu orang dengan lainnya. Sehingga apa yang kita tulis pada media tersebut dapat dilihat oleh orang lain.
Begitu pula dengan Twitter, dengan keterbatasan 140 karakter maka semua yang kita tulis kadang dapat menimbulkan salah paham dengan follower kita. Hal inilah yang sering terjadi pada akun-akun selebritis di tanah air. Pemahaman bahwa twitter lebih privat dibanding Facebook atau media sosial lainnya adalah kurang benar.
3. Kita bebas mainkan Twitter tanpa aturan
Twitter sebagai media sosial pada umumnya mempunyai aturan-aturan yang cukup ketat, namun aturan ini tidak disadari oleh kebanyakan usernya. Contoh beberapa aturan di Twitter adalah tidak boleh lakukan Direct Message lebih dari 250 pesan sehari.
Efek dari pelanggaran aturan yang ada adalah akun kita dapat di suspend oleh Twitter sehingga kita tak dapat memakainya lagi. Oleh karena itu, pahami aturan main Twitter terlebih dahulu sebelum memakainya.
4. Menggunakan RT sebagai media chatting
RT atau retweet diciptakan bukan untuk me-refer tweet orang lain. Namun digunakan saat kita menyukai atau setuju dengan tweet orang lain maka kita me-retweet-nya.
Untuk media chatting dengan orang lain, kita dapat gunakan Reply sebagai alatnya. Karena banyak user yang terganggu pada tweet dengan jumlah RT yang banyak. Ingat twitter hanya memperbolehkan 140 karakter, maka twetting dengan bijak.
5. Twitter sebagai media meluapkan amarah
Tak ada aturan yang melarang untuk menuliskan perasaan di Twitter. Namun, bagi sebagian orang membaca ekspresi hati orang lain terutama ekspresi benci atau kegalauan di linimasa twitter itu sangatlah menggangu.
Twitter adalah media sosial namun memiliki konsep yang berbeda dengan media sosial lain seperti Facebook. Twitter memiliki linimasa yang dilihat oleh banyak orang. Sehingga bila semua orang meluapkan ekspresi marah di Twitter maka dapat dipastikan linimasa akan mempunyai hawa jelek sekali.
sumber : agungcahyadi.blogspot.com