slide to unlock

Tampilkan postingan dengan label Lintas Balikpapan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lintas Balikpapan. Tampilkan semua postingan

Kisah Dibalik Lagu Punck Rock Jalanan

Tersebutlah seorang pemuda berusia 15 tahun. Namanya Tigor bersekolah kelas 3 SMP Kartika Balikpapan. Lahir di keluarga baik-baik. Konon ceritanya keluarganya yang tadinya kaya-raya mendadak jatuh miskin karena perusahaan sang ayah yang bergerak di bidang kontraktor sipil gulung tikar.

Di tengah hobinya bergabung dengan klub BMX, Tigor tidak dapat memenuhi kebutuhannya untuk menyalurkan hobinya itu lebih dalam…yaitu memakai barang-barang bermerk di tubuhnya, membeli ornamen-ornamen untuk sepedanya, dan sebagainya. Belum lagi ejekan dari teman-teman satu klub yang selalu diterimanya. Sementara di satu sisi, terdapat sebuah klub juga yang menamai diri mereka ‘street guys‘.

Dalam jiwanya yang labil, Tigor akhirnya membelot. Anak-anak ‘street‘ jiwa kekeluargaannya lebih besar dibanding anak-anak BMX yang berasal dari keluarga ‘berada’. Tigor mulai merokok, bahkan untuk anak seusianya yang masih tergolong belia, ia sudah mulai mengenal alkohol. Orang tuanya tak henti-henti menasehatinya, tapi doktrin punk terlalu kuat…isinya antara lain "Nazi (sensor)…polisi anjing…kita bukan budak, jangan mau disuruh-suruh…kami anti kemapanan!!!".

Orang tuanya hanya bisa mengurut-urut dada saja ketika Tigor membantah sewaktu disuruh membuang sampah rumah tangga mereka di tempat pembuangan sampah yang tidak begitu jauh dari rumahnya. Hingga suatu waktu sang ayah marah besar ketika Tigor membentak beliau hanya karna disuruh pergi ke warung makan. Kemarahan sang ayah membuat Tigor begitu sakit hati karena Tigor belum pernah melihat sang ayah semarah itu kepadanya.

Tigor pergi dari rumah tanpa membawa baju ganti satupun. Ia pergi bersama kumpulan barunya yaitu ‘street guys‘ ato lebih kita kenal dengan nama anak punk yang sesungguhnya keberadaan mereka sangat meresahkan masyarakat sekitar dan selalu membuat para polisi jengkel. Di sinilah petualangan Tigor dimulai.

Bersama kumpulan barunya ia ikut mengamen di lampu merah, jika lapar dan tidak cukup uang ia mentegakan dirinya mengorek-ngorek tempat sampah demi mengobati perutnya yang sangat kelaparan. Sementara ayah dan ibunya menangis berhari-hari di rumah, berharap Tigor, anak laki-laki satu-satunya mereka segera pulang ke rumah.

Tigor memiliki seorang kakak perempuan yang kemudian diasuh oleh tantenya setelah mereka jatuh miskin. Akhirnya suatu saat ibunya mendapati anak lelakinya itu sedang mengorek sebuah tong sampah. Kulitnya bertambah hitam, tubuh jangkungnya terlihat semakin kurus, rambutnya yang hitam legam bagus berubah menjadi model mohawk yang tak beraturan dan berwarna merah yang entah mungkin dari cat rambut murahan.

Ibunya menangis melihat anaknya itu dan memintanya pulang ke rumah. Tapi Tigor tetap membantah sampai akhirnya temannya membujuknya untuk pulang…dan pulanglah ia. Ayahnya mulai mengalah padanya. Motor satu-satunya yang tersisa di rumah itu khusus untuk Tigor pakai. Tigor mulai mau sekolah lagi, tapi di akhir pekan, tak ada yang bisa menghalangi langkahnya untuk pergi ke Samarinda, 2 setengah jam dari Balikpapan waktu tempuhnya, bersama anak-anak punk. Namun ayah dan ibunya tak begitu khawatir karena di Samarinda banyak tante-tante dan sepupunya.

Sampai akhirnya ia berkenalan dengan seorang gadis kelas 3 SMP di SMPN 2 Samarinda bernama Liza. Kebetulan Liza adalah teman satu sekolah sepupunya. Tigor pulang ke Balikpapan dengan hati berbunga-bunga. Bertambah rajinlah ia berkunjung ke Samarinda karena gadis bernama Liza ini. Orang tuanya sungguh khawatir sesuatu terjadi padanya sepanjang perjalanan lintas kota itu.

Akhirnya kelulusan tiba juga. Tigor masuk ke STM Swasta satu-satunya di Balikpapan, jurusan elektro. Belum selesai cobaan yang harus Tigor dan keluarganya terima, berawal dari kecurigaan kedua orang tuanya kalau si anak buta warna karena Tigor sangat susah membedakan antara warna merah muda dan hijau, ditambah lagi dengan sang ayah adalah seorang yang buta warna.

Akhirnya keluarga membawanya ke puskesmas, namun kata puskesmas hanyalah kurang latihan. Oleh karena itu kedua orang tuanya tetap nekad memasukkan ke STM yang terdekat dari rumahnya.Namun karena sudah dilatih berulang-ulang si Tigor belum juga bisa menghafal warna-warna tersebut, dengan bantuan sang tante, kemudian Tigor kembali untuk melakukan pemeriksaan dan dibawa ke dokter spesialis mata. Tigor dinyatakan buta warna parsial (60%). Bermaksud baik, sang ibu membawa surat pernyataan dari dokter itu ke pihak sekolahnya agar anaknya dipindahkan jurusan ke jurusan otomotif saja.

Ternyata pihak sekolah malah beranggapan bahwa anak buta warna sama sekali tidak bisa masuk di STM di jurusan apapun, jadi lebih baik pindah ke sekolah umum saja. Padahal STM tersebut sebelumnya tidak melakukan test buta warna terhadap calon-calon siswanya maupun meminta surat pernyataan tidak buta warna terlebih dahulu dari para calon siswanya, seperti yang dilakukan oleh STM negeri. Di sekolah teman-teman memperlakukannya seperti orang yang dikucilkan, sikap sang guru juga kurang baik kepadanya (karena Tigor memang bukan siswa teladan di sekolahnya).

Akhirnya Tigor membuat keputusan untuk berhenti sekolah. Ia hanya mempunyai ijazah SMP dan tambah menjadi-jadi kehidupan malam dijalaninya di usianya yang baru 16 tahun itu. Suatu hari yang paling membuat orang tuanya shock adalah Tigor yang baru pulang dari Samarinda, membawa Liza pacarnya ke rumah. Saat itu memang sang kakak sedang nginap juga di rumahnya. Ketika ditanya oleh orang tuanya, katanya si Liza akan menginap semalam, mau jalan-jalan dulu di Balikpapan, tidurnya bareng kakaknya saja. Ketika orang tuanya menanyai Liza apakah sudah ijin kepada orang tuanya, Liza bilang sudah. Walau masih sedikit curiga karena Liza masih menggunakan seragam pramuka, namun orang tua Tigor cukup lega karena menurut Liza ia sudah meminta ijin sebelum ke Balikpapan.

Sampai kemudian terjadi kehebohan besar. Tantenya Tigor telpon ke rumah menanyai Tigor tentang keberadaan Liza karena orang tua Liza membuat ribut di rumah tantenya tersebut. Ketika mengetahui Tigor membawa Liza ke Balikpapan, tantenya langsung menyuruh mamanya Liza berbicara sendiri kepada ibunya Tigor.

Ibu meminta mamanya Liza untuk tidak terlalu khawatir, namun mamanya Liza tetap bersikukuh meminta alamat Tigor di Balikpapan. Di tengah tidur pulasnya Liza, jam 4 subuh, orang tuanya menjemput menggunakan taxi argo. Mereka tampak sangat khawatir karena Liza adalah anak semata-wayang mereka. Akhirnya Liza dilarang orang tuanya menemui Tigor lagi.

Tigor datang ke Samarinda sudah tidak disambut baik lagi oleh keluarganya Liza. Orang tua Liza tidak suka Tigor bergaul dengan Liza karena Tigor hanyalah seorang yang lulusan SMP, dan seorang punker. Liza berasal dari keluarga kaya. Tigor patah hati berat dengan Liza.

Tigor mencoba untuk bunuh diri, namun teman-teman satu kumpulannya mencegahnya. Kehidupan Tigor tambah lekat pada kehidupan punk. Waktunya habis untuk mengamen dan berkumpul bersama anak-anak punk di jalanan. Puskib adalah tempat berkumpulnya mereka. Lampu merah adalah tempat mereka mengamen. Lagu andalan anak-anak punk berjudul "Punk Rock Jalanan". Lagu itu selalu Tigor nyanyikan saat mengamen, karena Tigor merasa bahwa lagu itu sangat sesuai untuknya, dia memang seorang "Punk Rock Jalanan".

Sewaktu orang tuanya memohonnya melepaskan diri dari punk, Tigor berkata, "Bu, mereka juga keluargaku. Sewaktu motorku kehabisan bensin di kilometer 20-an, di tengah hutan sana, aku menghubungi seorangpun temanku tak ada yang bisa datang menolongku, tapi ketika aku menelpon Dedy, salah seorang teman punk, semua anak punk Balikpapan datang menghampiriku, jalan kaki mereka dari kota demi aku, menemaniku mendorong motor sampai aku bisa mengisi bensin motorku. Aku menangis dalam hati saat itu. Karena sebenarnya saat itu aku sudah ingin lepas dari mereka. Saat Liza meninggalkanku, punk tidak pernah meninggalkanku."

Orang tuanya terharu dan tidak sanggup berkata apapun lagi. Punk memang meresahkan masyarakat, mungkin karena mereka terkesan urakan, tapi sikap kekeluargaan mereka terhadap sesamanya patut diacungi jempol. Begitulah kisah Tigor, Punk Rock Jalanan.
sumber : tegal-online.blogspot.com

Kirim Karya Kamu Di Mimpibanget

Mimpi Banget

Hai, Para Mimpilers. Admin Mimpibanget Sekarang sudah menyediakan kolom khusus bagi anda yang suka namanya dengan menulis atau menggambar

Bagi anda yang suka Menulis Anda Bisa Mengirimkan Artikel Berupa :
1. Cerpen
2. Status Facebook(Minimal 5)
3. Kata-kata Bijak Atau Kata Mutiara (Minimal 3)
4. Cerita Seram
5. Cerita Hidup Anda

Bagi Anda Yang Suka Menggambar Anda Bisa Mengirimkan Dengan Format Png Atau Jpg
1. Karikatur (Black White)
2. Graviti (Full Color)
3. Pemandangan (Full Color)
4. Lingkungan Anda
Gambar Yang Dikirm Minimal 2

Saya Sendiri berusaha memuat karya para mimpilers Di Mimpibanget Dan Semoga Karya Anda Bisa Dilihat Seluruh Indonesia.

Kalau Berminat Anda Bisa Mengirimkan Artikel Anda Lewat E-mail Saya

Format Kirim Menulis E-mailnya 
Kepada : mimpibanget@gmail.com
Judul : MENULIS-CERPEN (Spasi)  Judul Cerpen
Isi : Isi Cerpen Kamu

Bila Kamu Mengirimkan Tentang : Status Facebook/Kata Bijak/Cerita Seram/Cerita Hidup Anda, Tinggal diganti JUDUL sesuai dengan kategori 

Format Kirim Menggambar E-mailnya 
Kepada : mimpibanget@gmail.com
Judul : MENGGAMBAR-GRAVITI 
Isi : Upload Gambar


Bila Kamu Mengirimkan Tentang : Karikatur/Pemandangan/Lingkungan Anda, Tinggal diganti JUDUL sesuai dengan kategori 

SYARAT DAN KETENTUAN : 
  • Karya Menulis Atau Gambar Yang Dikirim Wajib Original Buatan Anda 
  • Karya Menulis Atau Menggambar Yang dikirim Tidak pernah dimuat atau diupload ke jejaring sosial, blog, Dan Situs Lainnya
  • Karya Menulis Atau Gambar Yang dikirim Diwajibkan tidak mengandung unsur menghina atau menjelekan pihak lain
  • Karya Menulis Yang Dikirim Diwajibkan tidak menggunakan bahasa gaul dan Harus 100% Text Indonesia
  • Karya Gambar Yang Dikirim Diwajibkan Tidak Mengandung Unsur Porno Atau Sara
  • Para Mimpilers berhak Menambahkan foto narsis, Nama Facebook, Situs Blog Atau Akun Twitter Di Akhir Karya
  • Setelah Admin Memposting Karya Yang Dikirim. Para Mimpilers Tidak Berhak Untuk Meminta Menghapus
  • Admin Akan Memberikan Hadiah Voucher Pulsa Bagi Para Mimpilers Yang Karyanya Paling Banyak Di Share ke twitter, Facebook Atau Media Lain
  • Hadiah Voucher Pulsa Akan Admin Berikan Setelah 1 Bulan Pengiriman Para Mimpilers, Makanya Jangan Lupa Sertakan Juga No. HP Dibagian akhir karya
Mimpi Banget
- Syarat Dan Ketentuan Dapat Berubah -


SM*SH Bak Pangeran Di Balikpapan

Janji boy band SM*SH (SevenMan as Seven Heroes) tampil terbaik buat Balikpapan terbayar sudah. Sabtu (29/10) malam tadi, aksi panggung mereka benar-benar spektakuler lewat event bertitel “Senyum Semangat Balikpapan”. Inilah power SM*SH. Meski sempat mendapat kontroversi, tetapi daya pikat SM*SH harus diakui begitu kuat.

Malam tadi, sekira 3.000 penonton memadati Balikpapan Sport & Convention Center alias Dome Balikpapan. Penonton yang rata-rata berusia balita hingga remaja ini seakan terbius lewat performance Morgan, Ilham, Rangga, Dicky, Bisma, Reza, dan Rafael. Terutama, kaum perempuan.

Pukul 20.00 Wita, SM*SH dielu-elukan bak pangeran di sebuah kerajaan. Nama-nama personel tak hentinya dipanggil saling bersahut-sahutan. Dari bangku kelas Premium, Gold, Tribun, hingga Festival.

Sejak pukul 18.00 Wita, area Dome sudah dipadati penonton. Mereka tak sabar menantikan open gate acara. Setelah salat Maghrib atau pukul 19.00 Wita, barulah penonton dipersilakan memasuki venue. Di bangku Premium dan Gold, penonton duduk tenang. Semua menikmati suguhan dan tak perlu berdesak-desakan.

Suguhan pertama menampilkan tayangan video SM*SH lewat sebuah slide di layar lebar di atas panggung. Slide tersebut berisi tayangan kehebohan Meet and Greet di Blue Sky Hotel Balikpapan, sore hari sebelum naik konser. Lagu lawas berjudul “Oh Ya” yang di-repackage menjadi awal histeria konser semalam.

Personel SM*SH tampil menawan. Mereka kompak mengenakan pakaian casual belang-belang. “Kami sudah tiga kali ke Balikpapan tapi cuma mampir aja. Senang banget akhirnya bisa manggung di Balikpapan,” ujar Bisma.

Sontak seluruh Sm*shblast (sebutan khusus fans SM*SH) semakin riuh. Penonton di jejeran kursi VIP tak hentinya memanggil-manggil nama personel. Morgan, Ilham, Rangga, Dicky, Bisma, Reza, dan Rafael, malam tadi juga kebanjiran hadiah dari para fansnya.

Satu persatu, penonton mencoba “nekat” mendekati bibir panggung. Mereka menyerahkan boneka hingga mug. Personel SM*SH kegirangan. Begitu juga sang pemberi hadiah. Salah satu penonton bahkan menyempat-nyempatkan mencium tangan Morgan. “Makasih, ya, Sm*sblast Balikpapan dan kota lainnya,” teriak Bisma.

Ada delapan lagu dibawakan malam itu. Antara lain “Ada Cinta”, “Selalu Bersama”, “Inikah Cinta”, “Akhiri Saja”, dan “Senyum Semangat”.

Di pengujung acara, SM*SH sengaja menghentikan acara. Penonton diminta oleh MC menyalakan lampu ponsel dan mengacungkan ke atas. Tak sampai situ, penonton juga diminta hening sejenak. Rupanya ini pancingan untuk SM*SH yang membawakan lagu “Senyum Semangat”. Penonton kembali berteriak dan bergoyang. “I Heart You” pun menjadi lagu penutup.

Event gelaran Bedanka Organizer ini bekerja sama dengan dan XpResi-Kaltim Post, Balikpapan TV (BTV), Balikpapan Pos, dan RadioKPFM. Selain itu, didukung juga oleh Telkomsel, Honda, Pocari Sweat, Blue Sky Hotel, KFC, Hobbies Sound, Dejavu, My World Community, dan Zoom Production.
sumber : kaltimpost.co.id

Lion Bukan Tergelincir, Tapi Over Run Karena Landasan Licin

Pesawat_Lion_Air_yang_tergelincir.jpgRoda belakang pesawat Lion yang berjumlah empat buah ambles 15 cm di run end safety (area untuk keselamatan jika pesawat mendarat lebih dari panjang landasan pacu).

"Hanya roda belakang yang terbenam 15 cm. Aspal di run end safety itu memang lebih lunak dibandingkan dengan landasan pacu sehingga jika ada pesawat mendarat lebih jauh dari landasan, pasti roda belakangnya terbenam di area itu," kata Indrata, Airport Duty Manager Bandara Sepinggan.

Terpisah, Pelaksana Tugas General Manager PT Angkasa Pura Cabang Bandara Sepinggan Tulus Pujiyono mengatakan, Lion Air 673 dari Tarakan tidak tergelincir, tetapi berhenti melebihi landasan (over run) karena landasan licin saat pesawat mendarat pukul 07.27 Wita.

Untuk diketahui, landasan pacu Bandara Sepinggan panjangnya 2.500 meter, dengan tambahan over runway sepanjang 90-an meter. Area ini merupakan perpanjangan landasan yang memang diperlukan jika pesawat mendarat melebihi panjang landasan
sumber : tribunnews.com

Lion Air Tergelincir di Bandara Sepinggan Dikarenakan Hujan

foto_lion_2.jpg

foto_lion.jpg

Pesawat Lion Air mengalami kendala saat mendarat di Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan, Minggu (23/10/2011).

Sumber menyebutkan, pesawat tersebut tergelincir saat akan mendarat.

Menurut petugas informasi center Bandara Sepinggan Balikpapan, pesawat Lion Air dari Tarakan itu mendarat sekitar pukul 07.25 waktu setempat. Dalam kejadian itu, semua penumpang selamat.
sumber : tribunnews.com

70% Penduduk Balikpapan Adalah Perokok Aktif

Rencana penerapan regulasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Balikpapan yang ditarget terealisasi pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (Haornas) pada 12 November 2011 meleset. Meski demikian, Haornas nanti menjadi awal diterapkannya KTR khusus di instansi Pemkot Balikpapan.

Di samping itu dari hasil survei yang dilakukan bulan lalu, menunjukkan 70 persen dari 630 ribu jiwa warga Kota Minyak, aktif perokok. Mereka dikategorikan dalam usia produktif.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan drg Dyah Muryani menegaskan, komitmen membuat perda KTR terus diproses. Tapi, penyelesaiaannya bukan tahun ini, melainkan tahun depan. “Drafnya sudah masuk ke Bagian Hukum. Target kami memang di ketika Haornas. Tapi karena masih butuh pembahasan lagi di sana,” terangnya.

Persoalannya, kata dia, karena memerlukan tahapan untuk menjadi dasar hukum tetap. “Kami anggarkan Rp 200 juta untuk mempercepat pembahasan itu. Kajian teknis sebab dan akibatnya di lingkungan dan naskah akademik,” ujarnya.

Tapi untuk memuluskan semua itu, sesuai dengan instruksi Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, bahwa akan diujicobakan di internal pemkot dulu. Dipilihlah Haornas tahun ini sebagai awal komitmen diterapkannya KTR. “Sekaligus sosialisasi sebelum perda dibuat. Perda nanti sebagai kelangsungannya, karena daripada jadi perda tak produktif,” imbuh dia.

Beberapa dasar mengapa Balikpapan membuat perda KTR, karena perda tersebut ditargetkan mampu mengendalikan masalah kesehatan akibat tembakau dan penyakit menular. Termasuk, regulasi setelah ditetapkannya Balikpapan sebagai Kota Sehat oleh Kementerian Kesehatan pada 2006 silam.

Kemudian Balikpapan juga bercita-cita menjadi Kota Layak Anak. Termasuk, Potret Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sampel 2.700 KK tahun 2008-2010 sebanyak 50 persen tidak menjalankan PHBS. Bahkan dari survei bulan lalu, dari 100 KK dari dua kelurahan yaitu Klandasan Ulu dan Ilir mencatat 70 persen perokok aktif.

“Hanya pria saja. Itu sudah cukup diasumsikan 70 persen dari penduduk laki-laki perokok aktif, di dalam rumah. Dan itu sudah masuk kategori mengkhawatirkan. Sedangkan PNS juga nanti akan kami survei berapa yang merokok, saat sosialisasi itu dijalankan,” tambahnya.

Untuk memuluskan itu, pemerintah akan menerbitkan regulasi kepada perusahaan kesehatan. “Dari CSR mereka untuk menggalakkan melalui fasilitas klinik dan lainnya,” sambung Dyah.

Diketahui, pada Perda KTR di dalamnya ditetapkan kawasan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sasarannya, sarana kesehatan (Rumah Sakit, Pusksmas, Klinik dan lainnya), tempat kerja (perkantoran swasta/negeri/industri/pemerintahan baik sipil maupun TNI dan Polri), Tempat Umum (Pasar Modern dan Tradisional/Tempat Wisata dan Hiburan/Hotel dan Restoran/ Taman Kota/Halte/Terminal/Angkutan Umum dan Bandara), serta Tempat Ibadah (Masjid/Gereja, Wihara, Klenteng dan Pura), sampai kendaraan umum dan lingkungan belajar mengajar (sekolah, perguruan tinggi, balai pendidikan dan pelatihan) dan sarana olahraga
sumber : kaltimpost.co.id

Air Tanah Menjadi Solusi Krisis Air Di Balikpapan

Belum semua masyarakat Balikpapan merasakan nikmatnya air bersih dari PDAM. Ini, karena jaringan dan sumber air baku yang terbatas. Nah, salah satu tambahan sumber air baku adalah dengan memanfaatkan air tanah.


seperti dilansir oleh balikpapanpos , Wakil Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Prijono Demo mengatakan, air tanah punya potensi besar sebagai sumber air baku. Bahkan, bisa jadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) buat Balikpapan. “Kita sempa studi banding soal air tanah di Bandung beberapa hari lalu. Pada dasarnya, air tanah bisa dimanfaatkan untuk tambahan air baku. Dengan memenfaatkan air tanah, warga harus bayar pajak,” ujar Prijono di Geduang DPRD, kemarin.

Prijono mengatakan, untuk memanfaatkan air tanah. Balikpapan harus punya kajian geologi secara lengkap, khusunya terkait potensi air tanah di wilayah Balikpapan. Ternyata, Balikpapan sudah punya data geologi tersebut. Hanya saja, sekarang ini data tersebut ada di Pemrpov Kaltim. “Informasi peta geologi untuk mengetahui kandungan air dan mineral di Balikpapan ada di provinsi. Kita harus minta ke provinsi sebagau acuan kita memaksimalkan air tanah di Balikpapan,” katanya.

Potensi pemanfaatan air tanah di Kota Minyak sangat besar. Tidak hanya rumah tangga, tetapi juga skala perhotelan, apartemen, pertokoan, pusat perbelanjaan dan lainnya. Jika Balikpapan punya kandungan cukup iar tanah, maka tidak salahnya jika dimaksimalkan pemanfaatanya untuk kesejahteraan masyarakat sendiri.

“Di Bandung seperti itu. Air tanahnya ada, maka dimanfaatkan untuk masyarakat dan jadi sumber PAD. Kalau Balikpapan juga bisa, kenapa kita tidak melakukannya?,” ungkap politisi asal Partai Demokrat ini.

Hanya saja, perlu ada pengawasan yang super ketat. Jangan sampai, ketika air tanah dimanfaatkan secara besar-besaran, justru berdampak pada kondisi lingkungan sekitar. Pasalnya, penggunaan air tanah secara berlebihan dapat merusakan struktur tanah. Akhirnya berujung pada keretakan tanah dan longsor. “Ini bukan hitungan ekonomi. Disaat mencari untung, tetapi malah merugikan. Ini juga patut kita pikirkan supaya sinergis, air tanah bisa bermanfaat tapi lingkungan tetap terjaga,” tutur Prijono.

Balikpapan sudah punya peraturan daerah (Perda) No 28 Tahun 2000 tentang Izin Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan. Nantinya, DPRD bersama Pemkot akan melaukan eveluasi terhadap perda tersebut. Disamping juga mengupayakan payung hukum panarikan pajak air tanah dan permukaan secara rinci. “Nanti kita bahas bersama, sekaligus juga merujuk PP (peraturan pemerintah, Red) Nomor 43 tahun 2008 tentang Air Tanah. Kalau Perda itu dianggap cukup ya kita jalankan. Kalau tidak sesuai dengan kondisi sekarang maka kita revisi,” tandas Prijono Demo.
sumber : 

Buang Sampah Sembarangan, Warga Balikpapan Wajib Bayar Denda

Sekitar 41 warga terjaring dalam razia sampah yang dilakukan Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Balikpapan bekerjasama dengan Satpol Pamong Praja. Razia tersebut berlangsung sejak Senin (14/3/2011) hingga Selasa (15/3/2011).


Seperti dilansir oleh tribunnews, Razia dilakukan di kawasan Kecamatan Balikpapan Selatan yakni kawasan BDS II, SMAN 5, SMKN 4, kawasan BCA dan BRI. Mereka tampak menjalani sidang di Gedung Nasional Klandasan Balikpapan. Tampak Hakim dibantu dua stafnya dan jaksa memvonis para warga yang melanggar dengan denda kisaran Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu.

Amiruddin Kabid Bimbingan Masyarakat dan Pengawasan Pengendalian Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Balikpapan mengatakan, razia tersebut merupakan razia rutin yang dilakukan di seluruh kecamatan. Menurutnya, para warga tersebut membuang sampah di jam yang dialarang yakni mulai pukul 06.00 hingga 18.00.

"Razia pertama ini di kawasan Balikpapan Selatan, selanjutnya kecamatan lainnya. Razia ini agar masyarakat sadar aturan dan menjaga kebersihan kota," ujarnya saat ditemui di sela-sela sidang.
sumber : tribunnews.com

Balikpapan Siap-siap Rancang Aturan Larangan Merokok

Dinas Kesehatan Kota Balikpapan berencana mulai memberlakukan larangan merokok, di sejumlah kantor pemerintahan, pertengahan tahun ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Dyah Muryani mengatakan, rencana ini dilakukan untuk menjajaki persiapan pelaksanaan aturan larangan merokok di Balikpapan, sebelum diajukan menjadi rancangan peraturan daerah.

Menurut Dyah, kebijakan ini untuk sementarakan dilaksanakan di kantor SKPD, kantor walikota dan beberapa tempat umum di lingkungan pemkot Balikpapan.

Dyah menambahkan, pihaknya telah menyampaikan rencana pengajuaan Raperda larangan merokok ke DPRD Balikpapan, untuk dikaji lebih mendalam, menjadi draft rancangan peraturan daerah.
sumber : idcfm.com

Curi Motor Hanya Untuk Balapan Liar, Seorang Pelajar SMK Ditangkap !


Jajaran Reskrim Polsek Balikpapan Selatan didukung tim opsnal Polres Balikpapan kembali menangkap satu pelaku pencurian kendaraan roda dua di kawasan Balikpapan Selatan, Desember lalu.

Ancah (19), pelajar kelas III SMK di kawasan Gunung Tembak ini diamankan berikut barang bukti sebuah motor Yamaha Jupiter Mx di kos-kosannya di kawasan Manggar, Senin (11/4/11) malam.

Ditemui di Polsek Balikpapan Selatan, Ancah mengaku mencuri motor bersama temannya yang berinisial Cn. Motor tersebut kebetulan diparkir pemiliknya di depan warnet Primanet di Gunung Bakaran.

"Sebenarnya bukan saya yang ambil. Teman saya. Saya hanya ikut bantu saja. Dia yang ambil motor dan membawa ke jalan. Dia juga yang sudah bawa kabel untuk menyalakan motor," ungkap Ancah, Selasa (12/4/11).

Sesampai di rumah temannya itu, Ancah ikut membantu mempreteli motor curian tersebut. "Teman saya tawarin motor itu buat saya. Katanya untuk dipakai," ujar pelajar asal Penajam Paser Utara (PPU) ini.

Ancah mengaku menggunakan motor tersebut untuk bepergian sehari-hari. Mulai ke sekolah, hingga menjalankan hobi balap liarnya. "Biasanya ikut yang di depan Tjakra, ujarnya saat ditanya lokasi balap liar yang sering diikutinya.

Kapolres Balikpapan AKBP A Rafik didampingi Kapolsek Balikpapan Selatan Kompol Didik Hariyanto mengatakan pengungkapan kasus pencurian motor tersebut bermula dari hasil razia balap liar yang beberapa kali dilakukan aparatnya.

Dari situ, ditemukanlah motor milik tersangka yang ternyata saat dicocokkan merupakan motor curian. "Begitu kita tahu, motor di tangan tersangka merupakan motor curian, kami langsung melakukan penangkapan," ujar Didik.
sumber : tribunnews.com

SMAN 5 Balikpapan Tidak Mendukung Razia Kendaraan Di Sekolah


Di saat aparat kepolisian benar-benar ingin menekan pelanggaran lalu lintas yang dilakukan pelajar seiring tingginya angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di kalangan remaja, ternyata pihak sekolah justru tidak memberi dukungan. SMAN 5 salah satunya, upaya polisi merazia pelajar yang belum cukup umur untuk mengurus SIM justru mendapat respon negatif.

Kasat Lantas Polres, AKP Sigit Harimbawan SH SIK mengatakan, sebelum digelarnya razia masyarakat termasuk pelajar sudah diingatkan. Bahkan, pihak sekolah sudah kita berikan surat edaran berisi larangan pada siswanya membawa kendaraan, baik sepeda motor maun mobil ke sekolah jika tidak punya kelengkapan persyaratan.

“Nyatanya setelah kita imbau dan ingatkan masih banyak yang melanggar, jadi tetap kita tindak sesuai aturan yang ada,” ujar Sigit di lokasi razia.

Operasi sendiri tidak sesuai rencana. Awalnya, pihak Satlantas Polres ingin melakukan penertiban di dalam sekolah. Tujuannya tidak hanya berupa penindakan bagi mereka yang tidak punya SIM, STNK atau kelengkapaan kendaraan lainnya yang dibawa ke sekolah.

Lebih dari itu, Satlantas Polres ingin memberikan pemahaman secara terprinci kepada siswa terkait aturan yang ada. Namun sayang, pihak sekolah menolak niat baik tersebut.

“Kami sudah menghadap ke pihak sekolah, tapi mereka tidak mau kita melakukan penertiban di dalam sekolah dengan alasan tertentu. Sebenarnya kita bukan cuma razia, tapi kita sekaligus memberi pengertian juga pada siswa. Kita ingin lalu lintas di Balikpapan tertib, siswa juga aman,” kata Sigit.

Di Balikpapan, lanjut Sigit, jumlah kecelakaan lalu lintas didominasi oleh masyarakat pelajar, usia SMP dan SMA sederajat. Bahkan, faktanya sudah ada beberapa dari mereka yang meninggal dunia mengenaskan di jalan.

“Inilah yang sebenarnya kita hindari. Bukan masalah kita melarang mereka menggunakan kendaraan ke sekolah, tapi kalau persyaratannya dipenuhi ya tidak masalah. Tapi kalau SIM saja mereka tidak punya bagaimana mau bawa kendaraan, sangat rawan,” terang perwira menengah berpangkat tiga balok di pundak ini.

Kendati demikian, Satlantas tidak pantang niat. Usai pulang sekolah, sekira pukul 14.00 Wita, pihaknya melakukan razia di luar SMAN 5. Awalnya hanya beberapa saja yang terjaring, pasalnya sebagian siswa ogah ke luar sekolah karena melihat petugas sabuk putih yang sedang berjaga.

“Duh mas, lebih baik nanti saja pulangnya daripada dirazia. Soalnya saya belum punya SIM, STNK aja ketinggalan habis dipakai sama kakak saya motornya,” aku salah seorang siswi SMAN 5.

Tidak sampai di situ, petugas mencari celah. Bergeser ke sekitar lokasi waduk dan sekitar jembatan di depan Kantor Dishub. Hasilnya, para siswa yang mengira petugas sudah selesai melaksanakn razia justru banyak terjaring.

“Data pastinya masih direkap, yang jelas ada puluhan yang terjaring,” kata Sigit.

Sementara itu, pihaknya juga melakukan pendataan tersendiri. Siswa yang tejaring razia dan terbukti melakukan pelanggaran dicatat dalam lembaran kertas khusus. “Data ini buat laporan kita, nanti terlihat jelas siapa-siapa siswa yang melanggar. Rencana mau kita tembuskan juga ke Disdik dan wali kota. Upaya penanganan ini harus sinergis, tidak cukup hanya dari kita (Satlantas, Red) pemkot dan sekolah juga harus back up demi kepentingan bersama,” pungkas Sigit.
sumber : balikpapanpos.co.id

Menitipkan Motor Di Rumah Warga, Para Pelajar SMPN 4 Balikpapan Membayar Rp 50.000 Ribu Sebulann

Program Satlantas Polres melakukan razia terhadap pelajar di lingkungan sekolah rupanya memberikan dampak besar terhadap peningkatan disiplin para pengendara bermotor utamanya para pelajar yang belum memenuhi syarat untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM).


Seperti kebijakan yang berlaku di SMPN 4. Sekolah yang dipimpin H. Achmad Mursyid ini benar-benar mendukung langkah kepolisian untuk merazia pelajar yang membawa kendaraan.

“Kami melarang keras pelajar membawa kendaraan ke sekolah,” tandas Mursyid kepada Balikpapan Pos saat ditemui di kantornya, Jumat (7/10).

Kendati sudah dilarang membawa motor masuk ke lingkungan SMPN 4, ternyata para pelajarnya tetap saja ada yang membawa motor. Kondisi itu tidak terlepas dari kurangnya dukungan orang tua/wali murid. Orang tua yang seharusnya melarang anak-anaknya yang belum berhak mengurus SIM, justru membelikan anaknya motor dan melegalkan mereka berangkat ke sekolah menggunakan sepeda motor.

Dijelaskan Mursyid, meskipun SMPN 4 memiliki halaman luas untuk menampung kendaraan siswa, tetapi dirinya tetap menolak keberadaan kendaraan pelajar di sekolah. Sayangnya para pelajar tidak kalah akal dengan pihak sekolah, mereka justru menitipkan kendaraannya di rumah-rumah warga dengan membayar secara bulanan.

Mursyid mempersilakan untuk mengecek rumah warga di sekitar SMPN 4, banyak yang menjadi tempat penitipan sepeda motor, di antara para pelajar ini berani membayar Rp 50 ribu sebulan. Nah, kalau ada 10 kendaraan yang dititipkan di tempat tersebut tentunya menjadi penghasilan tambahan untuk warga.

“Kalau kepolisian mau, razia ini jangan dilakukan hanya sementara saja tetapi terus berkelanjutan,” dukung Achmad Mursyid.

Bila perlu, ia menyarankan, juga melibatkan petugas dari Polsek dan Dinas Perhubungan untuk merazia pelajar di jalan-jalan. Sebab percuma saja merazia ke sekolah-sekolah karena pelajar sendiri tidak membawa kendaraannya ke sekolah tetapi dititipkan ke warga sekitar.

“Di SMPN 4, kalau polisi mau merazia pelajar yang membawa kendaraan, maka harus dirazia di simpang tiga Sidodadi dan dekat kantor kelurahan Baru Ulu, karena dari sinilah pelajar melewati rute membawa kendaraannya untuk menuju SMPN 4,” bebernya.

Kalau razia ini dilakukan terus menerus, sambung Mursyid, dirinya yakin pelajar pun akan jera untuk membawa kendaraan ke sekolah. Dan yang paling dikhawatirkn Mursyid adalah banyaknya pelajar yang melakukan balapan liar di jalan-jalan sehingga tidak sedikit di antara mereka yang menjadi korban bahkan tewas di jalan. “Hal inilah yang perlu ditindaklanjuti juga supaya tidak banyak korban yang berjatuhan di kalangan pelajar,” pungkas dia
sumber : balikpapanpos.co.id
 
MIMPI BANGET © 2011 Templates | uzanc